New Normal Vs Old Normal
Sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia, aktivitas sehari-hari sudah terpola dalam berbagai rutinitas yang berlangsung selama bertahun-tahun. Katakanlah kebiasaan itu disebut sebagai perilaku atau kebiasaan lama (old normal) meliputi:
· Bangun tidur: sholat, berkemas kerja mulai dari mandi, ganti baju dan menyiapkan perangkat kerja, kemudian antar anak, antar istri dan baru cuss ke kantor.
· Pagi hari: tetiba di kantor langsung mempersiapkan bahan rapat atau up date infor terkait isu agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan anak dan penanggulangan bencana.
· Siang hari: mengikuti dan mencermati rapat-rapat di Komisi VIII DPR RI untuk kemudian di-resumed menjadi kesimpulan rapat yang mengikat dan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan berikutnya.
· Sore hari: pulang kerja dari kantor ke rumah jika tidak ada rapat yang berlanjut hingga malam.
· Malam hari: Istirahat jika sudah tidak ada yang perlu dipersiapkan untuk pekerjaan esok hari.
Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di wilayah DKI Jakarta pertengahan Maret 2020 lalu, yang memaksa sebagian besar pekerja untuk bekerja dari rumah (work from home), maka pola kerja lama ini bergeser menjadi perilaku yang baru (new normal), yakni:
· Bangun tidur: setelah sholat subuh tidur lagi karena belum tahu harus mengerjakan apa yang bisa mengusir kejenuhan, tentu jika tidak ada penugasan virtual dari kantor.
· Pagi hari: nonton sitcom Bajaj Bajuri.
· Siang hari: nonton sinetron Si Doel Anak Sekolah
· Sore hari: nonton cartoon network mulai dari Tom&Jerry, Spongebob dan seterusnya.
· Malam hari: nonton drama Korea The World of the Married.
Lha kalau sekarang Pemerintah meminta masyarakat untuk mulai menerapkan pola perilaku baru (new normal), bukan berarti masyarakat Indonesia harus menjadi penonton setia sinetron dan drama di televisi kan? Duh!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar