30 Oktober 2021

TRAVEL REPORT

Rammang-rammang, 

Wisata Andalan Maros

https://visi.news/travel-update-rammang-rammang-wisata-andalan-maros/

Bagi Anda yang sudah berkunjung ke Sulawesi Selatan, pasti Anda pernah mendengar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, yaitu wilayah konservasi alam yang terletak di Kabupaten Maros. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari Kota Makassar, atau bisa ditempuh selama satu jam dengan menggunakan kendaraan darat dari Ibukota Sulsel tersebut.

Tetapi jangan salah, waktu tempuh satu jam dari Makassar akan terbayar lunas begitu Anda sampai di wilayah Taman Nasional Bantimurung. Anda akan mendapati pemandangan yang hijau, udara yang segar, asri dan teduh karena kawasan ini dipayungi pohon-pohon besar nan rimbun. Cocok untuk melepas lelah dan penat.

2 Oktober 2021

HALAN-HALAN

 Kuala Kencana, 

“Surga Kecil” di Belantara Papua

Namanya Kuala Kencana. Letaknya di tengah belantara Papua, persisnya di Timika, Kabupaten Mimika, yang menjadi pusat eksplorasi emas, perak dan tembaga oleh PT. Freeport Indonesia. Kuala Kencana pun diperuntukkan sebagai tempat permukiman bagi ribuan karyawan atau pegawai yang bekerja di perusahaan tambang asal Amerika tersebut.

Meskipun dibangun sebagai tempat permukiman, Kuala Kencana tidak sama dengan perumahan, kamp pekerja atau asrama. Kuala Kencana lebih menyerupai kota kecil yang megah dan modern di tengah lebatnya hutan Papua—yang bagi sebagian warga Indonesia merupakan kawasan tertinggal.

18 Juli 2021

HIKMAH

 

Hikmah di Balik Pembatasan Sosial

Selalu ada hikmah di balik setiap musibah, dan selalu ada pelajaran dari setiap kejadian. Pandemi Covid-19 memang telah banyak menguras air mata dan memamerkan episode kesedihan yang tiada tara, karena banyak di antara kita yang kehilangan anggota keluarga tercinta, kehilangan lapangan kerja bahkan kehilangan hak hidup yang merdeka!

Akibat Covid-19, kebebasan masyarakat dibatasi. Masyarakat tidak lagi bisa bergerak sesuka hati. Dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Transisi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, PPKM Makro hingga PPKM Darurat Jawa dan Bali, semakin ketat saja pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat.

Bayangkan saja, sejak wabah Covid-19 menjangkiti Indonesia sekitar Maret 2020 lalu, berarti sudah lebih dari satu tahun mobilitas dan aktivitas masyarakat dibatasi. Mereka yang tidak memiliki keperluan mendesak dilarang ke luar rumah. Kalaupun ke luar rumah harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M).

Apalagi dengan kebijakan PPKM Darurat Jawa dan Bali yang berlaku 3-20 Juli 2021 ini, aktivitas dan mobilitas masyarakat benar-benar diawasi. Setiap akses dari dan menuju satu wilayah kota/kabupaten disekat dan diperiksa secara ketat oleh aparat kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dishub. Jika bukan tenaga kesehatan (nakes) atau mereka yang bekerja di sektor esensial dan kritikal, maka akan diputar balik.

10 Juli 2021

PPKMDJB


PPKM Darurat yang Lebih Galak

Dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19 yang terus melonjak, Pemerintah memutuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali. Tidak tanggung-tanggung, PPKMDJB ini diterapkan selama 17 hari dari tanggal 3-20 Juli 2021, menggugurkan kebiasaan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Transisi, PPKM Mikro ataupun PPKM Makro yang lazimnya diterapkan selama 14 hari.

Tidak hanya waktunya yang lebih lama, penerapan PPKMDJB juga lebih ketat. Jika dalam pemeriksaan (check point) selama PSBB ataupun PPKM Mikro lebih pada physical distancing, artinya selama orang dalam satu mobil misalnya sudah memenuhi kriteria berjaga jarak maka bisa diloloskan.

        Nah, selama PPKMDJB ini, masyarakat sama sekali tidak diperkenankan keluar rumah alias diminta untuk tetap di rumah (stay at home). Sebenarnya kebijakan ini beda tipis dengan lockdown modelnya, tapi Pemerintah tidak punya kewajiban memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan hewan ternak sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

6 Juli 2021

HARI ULANG TAHUNKU


Hari Kelahiran dan Keprihatinan

Tak terasa sudah genap lagi hari kelahiranku. Yang ke-46 tahun. Sungguh tidak terasa waktu begitu cepat berputar. Suka atau tidak suka kita harus menerima. Kita tidak bisa menolak barang sedetik pun. Tidak bisa memajukan, apalagi memundurkan.

Yang bisa kita lakukan adalah senantiasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tentu yang terpenting adalah bersyukur atas waktu yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada kita. Jika bukan karena waktu, maka tidak mungkin kita bisa melangkah sejauh ini. Tidak harus menyesali apa yang sudah terjadi, meski kita senantiasa harus berusaha agar waktu hari ini lebih baik dari kemarin, begitu juga esok dan lusa.

Hari lahirku jatuh tanggal 6 Juli. Selalu istimewa berkat hadirnya cinta dari orang-orang terdekat. Dan pada hari Selasa 6 Juli 2021, persis pukul 00.00 WIB, kejutan penuh kebahagiaan menggugah tidurku. Aku terbangun saat istri dan kedua anakku masuk ke kamar sembari membawa kue tart bernyalakan lilin-lilin kecil dan bernyanyi: “Happy birthday Apihh.. Happy birthday Apihh…”

31 Mei 2021

Idul Fitri 1442 H

Lebaran Yang Tertunda

Peringatan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, seperti tahun sebelumnya, diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Maka tidak mengherankan apabila Pemerintah kembali menerapkan berbagai pembatasan, seperti larangan sholat Idul Fitri di wilayah-wilayah yang masuk ke dalam zona merah, melarang acara halal bihalal yang menimbulkan kerumunan, dan yang pasti melarang mudik alias pulang kampung!

Kebijakan terakhir sudah pasti memberatkan, khususnya bagi mereka yang sudah lebih dari setahun tidak pulang kampung akibat kebijakan serupa yang diterapkan tahun lalu. Tidak pulang kampung selama dua tahun berturut-turut adalah penderitaan bathin yang sangat menyiksa, sebab harus memendam kerinduan yang sudah memuncak untuk berlebaran bersama para sanak family di kampung halaman.

12 April 2021

MARHABAN YA RAMADHAN

Nikmat Berjumpa Ramadhan 1442 H

Masih diberikan kesehatan dan dipanjangkan usia hingga dapat berjumpa dengan bulan suci Ramadhan 1442 H/2021 M adalah nikmat istimewa yang dikaruniakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada kita.

Lantas? Tentu saja nikmat ini harus kita syukuri dan kita manfaatkan agar kita mampu beribadah secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan rahmat dan ampunan di bulan yang penuh barokah ini.

Kenapa? Karena tidak semua orang mendapatkan nikmat sehat dan nikmat panjang usia hingga dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan.

5 April 2021

OBITUARY

 

Wartawan Tempur Itu Sudah Berpulang…

Mengenakan kaos oblong—dengan ujung lengan digulung, bercelana jeans, topi dan sneakers bermerk kelas wahid merupakan gaya keseharian wartawan senior Almarhum H. Yayat Wiryadi saat liputan di lapangan. Gaya berpakaian seperti itu menjadi ciri khasnya selama puluhan tahun menggeluti dunia jurnalistik.
Rasanya tidak ada wartawan di Bandung angkatan 1990-an—bahkan mungkin sampai tahun 2000-an—yang tidak mengenali almarhum. Dia adalah wartawan tulen yang mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk dunia kewartawanan. “Aing mah da bisana ngan ngala berita wungkul,” selorohnya kepada saya, medio 1997 silam.

28 Februari 2021

KESEHATAN 4




 Tips Mudah dan Murah
Untuk Berhenti Merokok (4)


    Saya memiliki cara-cara jitu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Caranya sederhana saja, yakni menumbuhkan tekad yang kuat dan dukungan dari orang-orang terdekat untuk berhenti merokok. Hasilnya, alhamdulillah sudah 15 tahun ini saya bisa mengatakan, “good bye rokok...”

    Berhenti merokok tidak memerlukan cara yang macam-macam. Untuk mudahnya saya akan menjelaskan tahapan-tahapannya sebagai berikut:

25 Februari 2021

KESEHATAN 3



Tips Mudah dan Murah
Untuk Berhenti Merokok (3)


    Untuk mengerjakan sesuatu yang besar (atau sengaja dianggap besar?) biasanya perlu persiapan yang matang. Tidak bisa ujug-ujug. Artinya, seorang perokok yang sudah memiliki niat bulat untuk berhenti merokok, tetap memerlukan momentum untuk memulai hidup bebas dari asap rokok. Lebih bagus lagi memang begitu niat sudah bulat langsung saja Anda mengikrarkan diri sebagai “saya bukan perokok” atau setidaknya “saya sudah tidak merokok.”
    Saya memiliki pengalaman, untuk berhenti merokok tidak bisa sekaligus. Ada beberapa momentum yang sudah diniatkan untuk berhenti merokok, akhirnya dilanggar juga. Tapi yang penting tidak menyerah.
    Momentum sakit tenggorokan, batuk, influenza atau sakit lainnya, bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulai berhenti merokok. Soalnya kalau sedang sakit batuk—apalagi cukup parah—pasti akan memaksa perokok berat sekalipun untuk berhenti merokok barang sejenak. Setidaknya mengurangi. Ini momentum bagus untuk mulai meninggalkan rokok.
    Ketika sakit—terutama sakit tenggorokan—siapapun tidak akan bisa menikmati asap rokok. Rasanya menjadi pahit dan tenggorokan kian sakit. Jika diteruskan merokok, bukan saja mengakibatkan tenggorokan semakin sakit, Anda pun akan semakin lama terbaring di tempat tidur atau rumah sakit.

24 Februari 2021

KESEHATAN 2

 


Tips Mudah dan Murah
Untuk Berhenti Merokok (2)


    Saya dulunya adalah perokok. Perokok berat juga. Sehari minimal menghisap habis satu bungkus, kadang bisa lebih. Maklum wartawan, di mana tekanan dan tuntutan kerja sangat maksimal, sehingga perlu cara untuk melampiaskan diri dari himpitan kerja itu: salah satunya dengan merokok!
    Apalagi news room atau ruang redaksi tempat saya bekerja adalah ruang merokok yang paling ramah bagi perokok. Semua awak redaksi dibebaskan untuk merokok. Padahal ruangan be-AC. Menjelang malam, ruang redaksi akan berubah menjadi lebih mirip kawasan puncak menjelang dinihari: berkabut. Tapi ya itu, merokok tetap jalan.
    Lama kelamaan, saya merasa ada yang tidak beres dengan kebiasaan merokok ini. Saya seolah dikerjai terus oleh rokok. Akhirnya saya mulai memiliki niat untuk berhenti merokok. Pelan tapi pasti, saya mengumpulkan energi untuk berhenti, setelah sudah puluhan tahun menjadi “budak” rokok.

22 Februari 2021

KESEHATAN 1

 


Tips Mudah dan Murah
Untuk Berhenti Merokok (1)

    Anda perokok? Jika iya, tolong Anda tanyakan dengan jujur ke dalam hati Anda sendiri, apakah Anda punya keinginan untuk berhenti merokok? Jika ternyata iya juga, berarti Anda sudah tepat untuk membaca tulisan ini. Soalnya tulisan ini akan membeberkan tips atau cara-cara yang mudah dan murah untuk berhenti merokok.
    Tetapi, jika Anda ternyata tidak berniat untuk berhenti merokok, dan merokok sudah merupakan bagian dari gaya hidup Anda, tidak ada salahnya juga untuk meneruskan membaca tulisan ini. Siapa tahu Anda nanti berubah pikiran he-he..
    Pada masa pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini, kesehatan menjadi sangat mahal. Untuk tetap sehat, orang rela mengeluarkan banyak uang demi meningkatkan imunitas tubuh—sebagai upaya menangkal Covid-19. Dan tentu, hal yang paling fundamental dalam meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan menjaga pola hidup sehat, yang salah satunya adalah tidak merokok!
    Bahkan bukan hanya persoalan kesehatan. Pandemi Covid-19 juga menghantam sendi-sendi perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, terkena PHK atau setidaknya pendapatan maupun gajinya berkurang akibat Covid-19. Jadi betapa tragisnya kalau masyarakat yang sudah berkurang penghasilannya itu masih dikurangi pula untuk belanja rokok!?

1 Februari 2021

OBITUARY

 


Selamat Jalan Uncle Ricky…

Senin 1 Februari 2021 Pukul 11.00 WIB. Saya bekerja dari rumah atau Work from Home sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19. Kebijakan ini memaksa saya stay at home sambil memelototi layar handphone atau laptop untuk menangkap informasi dan berkomunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas yang datang mendadak dari kantor.
Tiba-tiba handphone saya bunyi: bip-bip. Rupanya ada pesan WA masuk dari seorang sahabat:
Mas, mohon do’anya, Pak Ricky (baca: almarhum Ricky Rachmadi) masuk rumah sakit dan kondisinya sudah gawat!” demikian pesan teks dari sahabat tadi.
Pikiran saya langsung melayang pada peristiwa 18 Oktober 2018 silam. Waktu itu Pak Ricky masuk RS Premier Bintaro, Tangsel, akibat jantungnya bengkak. Kebetulan waktu itu saya masih sempat bergegas menengoknya ke rumah sakit dan berbicara dengannya walaupun sebentar, karena diminta dokter untuk memberi waktu pasiennya beristirahat. Alhamdulillah, setelah dirawat beberapa hari kondisinya sehat kembali.
Waduh, jangan-jangan jantungnya kambuh lagi,” gumam saya saat itu.
Segera saya balas pesan WA tadi dengan ucapan dan doa agar Pak Ricky bisa sehat dan beraktivitas seperti sediakala. Pesan serupa saya posting di beberapa group yang juga mengabarkan kondisi kesehatan Pak Ricky.
Selang beberapa menit kemudian, tersebar pesan ucapan duka cita atas kepergian almarhum Bapak Ricky Rachmadi, SH., MH. Pesan berantai yang disebarkan di beberapa WAG ini tentu saja membingungkan karena rasa kaget tentang kabar Pak Ricky sakit saja belum usai kini datang lagi kabar bahwa Pak Ricky sudah meninggal.
Saya segera mengontak lagi sahabat yang sedang berkomunikasi dengan keluarganya. Ternyata benar, Pak Ricky menghembuskan nafasnya yang terakhir di RS Premier Bintaro hari Senin 1 Februari 2021 sekitar Pukul 11.30 WIB. Innalillahi wa inna ilahi rajiun…