Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 M benar-benar sunyi. Tidak ada kemeriahan takbir yang digemakan dari dalam masjid atau musholla, serta kegembiraan anak-anak yang memukul bedug secara bertalu-talu—lazimnya suasana malam takbir yang selama bertahun-tahun kami nikmati di sebuah desa di Cianjur, Jawa Barat.
Malam takbir yang kami lalui dengan berdiam diri di sebuah rumah di bilangan Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu malam (23/5), terasa sepi. Tidak ada kebahagiaan yang meluap-luap layaknya malam takbiran. Tidak ada takbir, juga suara bedug. Adapun samar terdengar suara takbir, itu dari tempat yang nun jauh di sana.
Sekalinya membuka aplikasi teleconference untuk bertatap muka secara virtual dengan keluarga di kampung halaman, rasanya hambar. Sekadar menanyakan kabar dan saling berwasiat untuk sama-sama menjaga kesehatan. Itu saja. Di luar itu sudah kering. Dan anak-anak yang diajak video call pun malah asyik dengan gadget-nya masing-masing.